top of page
Gambar penulisFIRST Indonesia

Menyingkap Mekanisme Terjadinya Thermal Runaway: Memahami Lebih Dekat tentang Kebakaran Baterai Lithium




Baterai lithium-ion telah menjadi sumber daya yang sangat diperlukan di era perangkat elektronik portabel dan kendaraan listrik. Namun, dengan penggunaannya yang meluas, ada risiko yang menyertainya yakni potensi pelarian termal (thermal runaway) yang menyebabkan kebakaran baterai lithium. Artikel ini membahas seluk-beluk thermal runaway, mengeksplorasi proses yang dapat mengubah baterai yang tampaknya tidak berbahaya menjadi kekuatan yang merusak.

 

Memahami Thermal Runaway


Thermal runaway adalah proses yang terjadi dengan sendirinya di mana suhu suatu sistem meningkat secara tidak terkendali karena adanya umpan balik positif. Dalam konteks baterai lithium, fenomena ini menjadi perhatian penting karena dapat menyebabkan bencana kebakaran dan ledakan. Proses ini biasanya dimulai dengan peristiwa pemicu, seperti kerusakan mekanis, cacat produksi, atau bahkan pengisian daya yang berlebihan.


Faktor Utama yang Menyebabkan Thermal Runaway


Arus Pendek Internal

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap pelarian termal adalah terjadinya korsleting internal di dalam baterai. Hal ini dapat diakibatkan oleh cacat produksi, kerusakan fisik, atau pertumbuhan dendrit internal (filamen konduktif kecil yang dapat menjembatani elektroda dan menciptakan korsleting).


Overheating (panas berlebih)

Paparan yang terlalu lama pada suhu tinggi juga dapat memicu pelarian panas. Suhu lingkungan yang tinggi, laju pengisian atau pengosongan daya yang berlebihan, dan sistem manajemen termal yang tidak memadai, semuanya dapat menyebabkan panas berlebih, yang berpotensi memicu reaksi berantai.


Pengisian Daya Berlebihan dan Pengosongan Daya Berlebihan (Overcharging and Over-discharging)

Mengisi daya baterai lithium melebihi tegangan yang direkomendasikan atau mengosongkannya di bawah ambang batas tegangan tertentu dapat menyebabkan pembentukan senyawa lithium yang tidak stabil, menyebabkan kerusakan internal dan meningkatkan risiko terjadinya thermal runaway.

 

*Source from Selection of thermal management system for modular battery packs of electric vehicles


Efek Domino dari Thermal Runaway


Ketika sudah terpicu, thermal runaway akan terjadi dalam rangkaian peristiwa yang bertingkat:

  • Peningkatan Suhu: Peristiwa pemicu awal yang menyebabkan kenaikan suhu di dalam baterai.

  • Kerusakan Elektrolit: Saat suhu meningkat, elektrolit - media konduktif di dalam baterai - mulai rusak.

  • Pembentukan Gas: Penguraian elektrolit menghasilkan gas, yang menyebabkan peningkatan tekanan yang signifikan di dalam baterai.

  • Pecahnya Casing Sel: Tekanan yang meningkat pada akhirnya akan memecahkan selubung sel, melepaskan elektrolit dan gas yang mudah terbakar.

  • Reaksi Eksotermik: Elektrolit yang mudah terbakar bereaksi dengan bahan di sekitarnya, menghasilkan panas yang intens dan sering kali mengakibatkan ledakan kuat.

 

Mencegah Thermal Runaway


Upaya untuk mengurangi risiko thermal runaway pada baterai lithium-ion melibatkan kemajuan dalam desain baterai, bahan, dan proses manufaktur. Beberapa strategi meliputi:

  • Desain Baterai yang Lebih Baik: Memasukkan fitur keselamatan seperti bahan tahan api dan sistem manajemen termal yang ditingkatkan.

  • Kimia Baterai yang Lebih Canggih: Mengembangkan kimia baterai alternatif dengan risiko pelarian termal yang lebih rendah, seperti baterai solid-state.

  • Sistem Manajemen Baterai Pintar (BMS): Menerapkan BMS (Battery Management System) yang canggih untuk memantau dan mengontrol proses pengisian dan pengosongan daya, mencegah pengisian daya yang berlebihan dan pengosongan daya yang berlebihan.

 

Meskipun baterai lithium-ion telah merevolusi penyimpanan energi portabel, potensi thermal runaway tetap menjadi perhatian penting. Memahami faktor dan proses yang terlibat dalam pelarian termal sangat penting untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan baterai.

Dalam upaya mencari solusi penyimpanan energi yang lebih aman dan lebih andal, ancaman pelarian termal pada baterai lithium-ion tetap menjadi perhatian penting. Seperti yang telah dibahas di atas, proses kompleks yang terlibat dalam pelarian termal dapat menyebabkan kebakaran besar, terutama dalam aplikasi modern seperti kendaraan listrik (EV). Namun, satu solusi terobosan telah muncul - LITHIUM FIRE KILLER AF31, sebuah teknologi canggih yang dirancang untuk memerangi dan mencegah kebakaran litium dan baterai.

 

Memahami Kebutuhan akan Solusi yang Tepat


Tantangan yang ditimbulkan oleh pelarian panas pada baterai lithium-ion menuntut solusi yang tepat sasaran dan efektif. Metode pemadaman kebakaran tradisional mungkin tidak cocok untuk kebakaran baterai lithium karena sifat unik dari proses pembakaran. Pendekatan khusus sangat penting untuk mengatasi tantangan spesifik yang ditimbulkan oleh baterai dengan kepadatan energi tinggi ini.



LITHIUM FIRE KILLER AF31: Solusi yang Mengubah Permainan

 

Presisi Kimia

LITHIUM FIRE KILLER AF31 menggunakan formulasi kimia khusus yang dirancang untuk menargetkan kebakaran lithium dan baterai dengan presisi yang luar biasa. Hal ini memastikan bahwa bahan pemadam secara efektif memadamkan api tanpa menyebabkan kerusakan tambahan pada lingkungan sekitar atau membahayakan integritas baterai.


Tindakan Cepat

Jika terjadi pelarian panas, waktu adalah yang terpenting. LITHIUM FIRE KILLER AF31 bereaksi cepat untuk memadamkan api, mencegah eskalasi situasi dan meminimalkan kerusakan pada baterai dan komponen di sekitarnya.

 

Aman untuk Aplikasi Modern

Dengan meningkatnya keunggulan baterai lithium-ion pada kendaraan listrik, kebutuhan akan solusi pemadaman kebakaran yang aman bagi penumpang dan kendaraan itu sendiri menjadi sangat penting. LITHIUM FIRE KILLER AF31 dirancang untuk memberikan pemadaman kebakaran yang efektif tanpa menimbulkan produk sampingan yang berbahaya atau membahayakan keselamatan kendasraan listrik (EV) dan aplikasi modern lainnya.

 

Multifungsi

LITHIUM FIRE KILLER AF31 tidak terbatas pada baterai lithium-ion; ini adalah solusi serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai jenis baterai dan untuk semua jenis kebakaran (A, B, C, D, F / K). Dengan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai jenis kebakaran, menjadikannya pilihan yang komprehensif untuk menangani sistem penyimpanan energi yang beragam saat ini.

 

Saat kita menavigasi masa depan yang dialiri listrik, memastikan keamanan baterai merupakan prioritas utama. LITHIUM FIRE KILLER AF31 hadir sebagai solusi yang tepat dan efektif dalam mengurangi risiko yang terkait dengan thermal runaway, menawarkan tingkat keselamatan dan keamanan baru untuk aplikasi mulai dari elektronik portabel hingga kendaraan listrik. Dengan ketergantungan yang terus meningkat pada baterai lithium, berinvestasi dalam teknologi pemadaman kebakaran canggih seperti LITHIUM FIRE KILLER AF31 merupakan langkah proaktif menuju masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan. (sumber: www.firstindonesia.id)




25 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page